Pengalaman Menggunakan OSX Mavericks di 2019
Sekian lama saya mengidamkan bisa memiliki sebuah perangkat Mac alias perangkat Apple, namun dana yang masih belum cukup membuat saya harus terus menelan ludah, hanya melihat review dari Youtube atau Website.
Semejak saya menggunakan Iphone 5S dengan IOS 9 dan menjajal IOS 10, satu tahun lalu, saya benar benar suka dengan desain, dan kecepatannya, beda banget dengan Android, jujur beda banget, smooth gimana gitu. Namun karena device tersebut sudah lawas untuk 2018 saya akhirnya harus mengantinya, karena secara rilis, Iphone 5S dirilis tahun 2013, udah lama kan. Selain IOS yang saya suka dari Apple adalah MacOS nya, pertama kali saya nyoba itu di IBox BEC Bandung sekitar 2016 lalu, dan selama saya coba terus terusan diperhatiin sama yang jaga... Padahal saya bukan maling. Oke sekian lama saya cuma memandang, berusaha menutupi keinginan ini dengan menggunakan Linux Elementary, akhirnya saya menjajal salah satu system operasi tersebut. Mavericks alias OSX 10.9, namun ditahun 2019 ini masih layak? mari kita bahas.
Instalasi
Sebelumnya saya pernah melakukan instalasi Hackintosh pada perangkat Asus A456UR, dan sudah saya pernah bahas pada artikel halaman ini. Namun karena saya tidak memilki perangkat kedua yang bisa berjalan berdampingan dengan Windows 10, maka saya hanya bisa menginstalnya di VMWare, saya pernah bahas pada artikel halaman ini.
Disini saya menggunakan VMWare dengan konfigurasi Standard, 2 Core Processir i5 7200u dan 4GB Ram, HDD sendiri saya kasih 150GB.
Aplikasi
Disini saya hanya menggunakan Mac Os sebagai tempat untuk Download, Sosial Media, dan kadang nulis di Blog ini, karena ingin mengubah suasana saja, ingin sesuatu yang beda dengan Linux dan Windows, untuk itu ada beberapa aplikasi yang biasa saya gunakan untuk menunjang keseharian saya dalam menggunakan Mac Os ini. Diantaranya:
Dibanding menggunakan Safari, saya lebih suka dengan Chrome, karena safari pada Mac Os versi Mavericks terkesan lebih jadul. Namun jika dibandingkan dengan Google Chrome di OSX 10.10 atau yang terbaru, tentu saja berbeda, karena untuk Yosemite dan yang paling baru masih didukung, sampai saat ini Google Chrome 73, sedangkan pada Mavericks hanya mentok di Google Chrome 65 saja.
Mungkin selain itu aplikasi bawaan yang sering saya gunakan, misalkan saja Grab, Files, Itunes, Notes saja, karena memang saya jarang pake yang aneh aneh disini, bahkan untuk ngetikpun selain nulis diblog jarang banget.
- VLC Media Player
Untuk media player saya lebih suka menggunakan VLC, karena memang di Windows 10 pun saya menggunakannya.
Sebelumnya saya pernah instal Spotify, namun karena langganan spotify saya abis, jadi saya hapus aja, dan lebih sering mendengarkan musik via local drive.
Masalah
Ada beberapa masalah yang saya temukan selama menggunakan OSX Mavericks ini, diantaranya:
- Software sudah banyak yang tidak Support.
Kebanyakan software sudah beralih ke versi OSX terbaru, bahkan aplikasi BeamOff untuk meningkatkan performapun sama.
- Tampilannya agak jadul
Untuk tahun 2019 yang segalanya serba modern, menggunakan OSX Mavericks ini sedikit terlihat jadul, jika dibandingkan dengan Yosemite saja sudah jauh, bisa dilihat dari Docknya.
Yosemite |
Mavericks |
Selain kedua masalah tersebut, saya rasa menggunakan Mavericks ditahun 2019 bukan langkah buruk, apalagi bagi yang pengen coba coba aja dalam menggunakan aplikasi Mac, jika kamu ingin menggunakan XCode untuk keperluan Coding dan Programing sih rekomendasinya sudah minta OSX High Sierra, jadi Mavericks untuk 2019 hanya sebagai alat untuk media sosial, browsing, dan juga multimedia saja.
Sekian.. berikan pendapatmu dikolom komentar dibawah. Update mungkin akan ada kedepannya, karena saya masih pake OS ini, jadi stay tune guys.
Post a Comment for "Pengalaman Menggunakan OSX Mavericks di 2019"