Memahami OSI Layer - Pengenalan Pengertian Dari Setiap Lapisan OSI
Kali ini saya akan sedikit sharing sebuah ilmu yang mungkin sudah saya dapatkan selama masa sekolah di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, dan dilanjutkan dengan kuliah di Jurusan Teknik Informatika yang kadang mengulas kembali perihal OSI Layer pada mata kuliah jaringan dasar dan lanjutan.
Image : Taylor Vick Via Unsplash |
Sebelumnya babang Reza M Firmansyah sudah menuliskan artikel seputar OSI Layer, namun kurang lengkap dan malah menjadikan banyak pembaca kebingugan akan apa yang disampaikan. Sehingga kali ini saya akan Rewrite kembali.
Artikel OSI Layer Sebelumnya (Oleh Author Reza) |
Pengertian dan Sejarah
OSI Layer merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh Badan International Organization of Standardization (ISO) di wilayah Eropa pada tahun 1977. OSI juga merupakan sebuah singkatan dari Open System Interconnection. OSI Model juga biasa disebut sebagai "Model Tujuh Lapis OSI".
Sebelum dibuatnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk suatu standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Biasanya didalam suatu jaringan yang besar terdapat banyak sekali protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak dapat saling berkomunikasi.
Model referensi OSI pertama kali ditujukan untuk sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan., yang pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor berikut:
- Dibandingkan dengan model referensi Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) (model internet) yang dikembangkan oleh IETF atau Internet Engineering Task Force, model OSI sangat berdekatan. Model dari DARPA adalah model basis TCP/IP yang populer digunakan.
- Model OSI digadang-gadang sangat kompleks. Beberapa fungsi dirasa kurang bagus, sementara fungsinya kadang diulang-ulang pada beberapa lapisan.
- Pertumbuhan internet dan TCP/IP menjadikan model referensi OSI kurang dipakai dan kurang diminati oleh pemakai.
Pemerintah Amerika Serikat (USA) saat itu tengah berusaha untuk mengembangkan model referensi OSI dan mencoba untuk mendukung model referensi OSI ini dengan solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Namun usaha ini tidak berhasil dan mulai diabaikan dan ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunkan model referensi Layer OSI jarang dijumpai diluar wilayah kawasan Eropa.
Layer OSI akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam suatu jaringa dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata , semacam TCP/IP, Decnet dan IBM System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol mereka ke model referensi layer OSI. Model 7 Layer OSI juga sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan didalam sebuah protokol agar bisa berfungsi dan berinteraksi.
Mengenal Tujuh Lapis OSI
Dalam lapisan OSI atau OSI Layer, terdapat tujuh lapis berbeda yang mengidentifikasikan fungsinya masing masing yang diantaranya bisa kamu lihat pada gambar berikut:
- Physical Layer : Bagian lapisan OSI ini berupa Physical Layer berfungsi mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. (Contoh perangkat untuk lapisan ini adalah NIC, Wired LAN, Modem).
- Data-Link Layer : Pada lapisan kedua ada Data Link Layer yang befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). (Contoh perangkat dalam lapisan ini adalah Switch dan Bridge).
- Network Layer : Pada lapisan ketiga ada Network Layer yang berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. (Contoh perangkat dalam layer ini adalah Router dan PC).
- Transport Layer : Pada lapisan ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
- Session Layer : Lapisan ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Session Layer menyediakan mekanisme untuk membuka, menutup dan mengelola sesi antara proses aplikasi pengguna akhir, yaitu dialog semi permanen. Selain itu sesi komunikasi terdiri dari permintaan dan tanggapan yang terjadi antara aplikasi. Layanan Session Layer biasa digunakan dalam lingkungan aplikasi yang menggunakan panggilan prosedur jauh (Remote Procedure Call/RPC). Contohnya adalah SMPP (Short Message Peer-to-Peer), SCP (Session Control Protocol), SOCKS (the SOCKS internet protocol, see Internet socket), dan ZIP (Zone Information Protocol).
- Presentation Layer : Pada layer ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Dalam contoh kasus misalkan akan mentranslasikan Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC), Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb). Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan. Dan bahkan Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption). Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
- Presentation Layer dibagi menjadi 2 bagian sublayer, yaitu :
- Common Application Service Element (CASE) adalah Layanan elemen aplikasi umum yang menyediakan layanan untuk Application Layer dan mayanani permintaan dari Session Layer. CASE juga menyediakan dukungan untuk layanan aplikasi umum, seperti:
- ACSE (Association Control Service Element)
- ROSE (Remote Operation Service Element)
- CCR (Commitment Concurrency and Recovery)
- RTSE (Reliable Transfer Service Element)
- Specific Application Service Element (SASE) adalah Layanan elemen aplikasi spesifik yang menyediakan layanan aplikasi khusus, seperti :
- FTAM (File Transfer, Access and Manager)
- VT (Virtual Terminal)
- MOTIS (Message Oriented Text Interchange Standard)
- CMIP (Common Management Information Protocol)
- JTM (Job Transfer and Manipulation) a former OSI standard
- MMS (Manufacturing Messaging Service)
- RDA (Remote Database Access)
- DTP (Distributed Transaction Processing)
- Application Layer : Terakhir ada Applications Layer yang berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Nah dalam penjelasan diatas, ada juga yang menyebutkan bahwa PC itu berada dalam lingkup Network Layer karena bisa digunakan sebagai alat untuk Routing juga, selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa PC ada di Applications Layer.
PC Ke Router Dihubungkan Dengan Kabel Apa?
Nah banyak yang bertanya perihal hal ini, dan tentunya ilmu ini gak akan kamu temukan disekolah, saya sendiri baru tahu mengenai hal ini ketika Dosen Jaringan saya mengajarkan masalah ini. Untuk perangkat PC jika dihubungkan ke Router itu harus menggunakan kabel RJ45 dengan susuan Cross Over, Kenapa? bukannya beda device? nah kembali ke pembahasan OSI Layer, bahwa PC dan Router kan berada dalam lingkup OSI yang sama jadi jika kamu menghubungkan PC ke Router menggunakan Cross Over adalah pilihan yang tepat, namun kenapa kok pake Straight juga bisa? karena perangkat sekarang sudah sangat canggih sehingga bisa menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan.
Nah bagaimana menurutmu? sudah paham kan? silahkan berikan komentarmu dibawah, jika ada kesalahan mohon maaf ya, karena saya juga masih belajar.
Referensi : Wikipedia. Beberapa Jurnal OSI Layer (Jurnal 1, Jurnal 2, Jurnal 3), dan Dosen Kesayangan saya Nanang Hunaifi.
Post a Comment for "Memahami OSI Layer - Pengenalan Pengertian Dari Setiap Lapisan OSI"